Agustus 1991.
Pada saat itu ada seorang bayi yang lahir di Jakarta, hari Rabu
tanggal 21 tepatnya namun tidak ada info akurat waktu menunjukkan pukul berapa, mungkin sekitar ba'da ashar.
Lahir dari keluarga yang berkecukupan, tidak kaya raya namun tidak
juga di jalan raya. Tangisan layaknya semua bayi normal yang baru lahir,
disambut dengan senyum dan tangis Sang Ibu. Tak lupa sambutan hangat dari
Sang Ayah pun datang, dengan perlahan Beliau menggendong bayi tersebut, dengan
tatapan penuh arti diiringi senyuman dan seraya berkata "Yah, idungnya
pesek".
Setidaknya itu cerita dari Sang Ibunda, yang masih diingat bayi
itu yang kini sudah tumbuh dewasa di umurnya yang ke-23. Walaupun hasil dari
peranakan Betawi-Sunda, bayi mungil-yang-berhidung-pesek itu diberi panggilan
Aa, bahkan sampai detik ini. Tidak ada yang salah dengan masa kecilnya, bahkan
dengan perayaan hari lahirnya di setiap tahunnya. Pesta ulang tahun yang ‘resmi’
diselanggarakan orangtua selalu ada, pesta ulang tahun yang mengharuskan ada
kartu undangan untuk dibagikan kepada para tetangga dan sanak famili terdekat
(Kalau jauh kemungkinan tidak datang biasanya, mungkin bingkisan ulang tahun dalam plastik bercorak kartun berikatan pita, berisi snack, jelly, dan permen itu tidak sebanding dengan jauhnya perjalanan ke TKP). Dari lokasi pesta ulang tahun
yang selalu bertempat di rumah, sampai sesekali harus diadakan di tempat selain
di rumah. Biasanya restoran fast food
jadi pilihan utama, karena ada pilihan “paket ulang tahun” sih biasanya. Ya! Benar!
Jika kamu menebak KFC, Texas, atau Mcd. Walaupun lebih sering Mcd sih rasanya,
berdasarkan koleksi mainan dari paket happy
meal si Aa yang berkarung-karung memenuhi gudang sampai loteng. Karena gak
hanya saat ulang tahun saja si Aa minta diajak ke Mcd itu, setiap ada mainan
baru pokoknya semuanya harus punya. Iya benar lagi! Kalau kamu menebak lagi
mainan-mainan itu keren untuk dipamerkan saat bermain dengan teman tetangga
maupun saudara. Sudah ya bahas mainannya, terkesan sedang mempromosikan sekali
rasanya, mentang-mentang sekarang sedang keluar edisi Doraemon dan momentnya
pas sekali dengan hadirnya film Stand By Me Doraemon, di bioskop kesayangan selingkuhan anda.
Aa senang sekali dengan film kartun Doraemon ini, bahkan saat
dewasa ini hidungnya sudah tidak pesek lagi seperti yang dibilang Ayahnya dulu.
Walaupun saat ini hidung si Aa tidak mancung-mancung amat sih.Tapi bukan itu
jawabannya, yang sebenarnya adalah dari waktu bayi sampai balita kurang
lebihnya hidung si Aa suka ditarik-tarik lembut setiap sehabis mandi. Entah karena
itu atau bukan, wallahu alam.
Agustus 2013
Maaf ya, tadi jadi keasikan bernostalgia masa kecil si Aa. Ya, setahun lalu menjadi moment ulang tahun terburuk
sepanjang masa baginya. Bagaimana tidak? Sebelum ulang tahunnya, Aa sudah
merencanakan akan memberi kejutan untuk Sang Mantan Tersayang yang berulang tahun,
tepat sepuluh hari sebelum si Aa ulang tahun. Namun rencana itu berubah menjadi
bencana, sesaat sebelum moment kejutan
untuk sang mantan tersayangnya itu. Entah iblis yang merasuki tubuh manusia,
atau memang dasarnya saja wanita gila itu jelmaan iblis! Mengacaukan segala rencana indah si
Aa untuk mantannya, sehingga menjadi bencana. Sudah jangan diteruskan lagi ya
cerita tentang mantannya, nanti keyboard dan layar laptop ini bisa error karena basah dan atau lengket. Singkat cerita, bencana tidak berhenti sampai
di situ. Apa rasanya di waktu kamu baru saja bertambah usia, harusnya
berbahagia tapi malah cobaan datang menerpa tanpa aba-aba?! Memang si Aa ini orangnya
rada selengean, rada cadas, tak pernah terlihat sedih walau seberat apapun
masalah yang dihadapi, tak akan ada seorang pun teman yang memergoki dia sedang memasang raut wajah penuh masalah, dia juga gak berdasarkan tipe kalau cari pacar, yang penting udah
sreg aja dah. Eh? Kok mempromosikan si Aa ke para wanita jadinya? Keenakan kamu 'A.
Balik ke si Aa yang orangnya cuek banget dan urakan ini, macam gak
mempan lah kalau ada orang yang cuma gertak sambal. Jangankan gertak sambal,
bawa sekalian buah sama ulekannya juga kite jabanin dah! Kalau kata si Aa mah.
Tapi ini terlalu bahaya, mengingat ada wanita gila yang tidak mau
ditinggal begitu saja oleh pacarnya-yang-padahal-sudah-putus karena
pacarnya-yang-padahal-sudah-putus itu mau kembali lagi dengan mantan
kesayangannya. Mulai dari fitnah yang berujung pencemaran nama baik dimana-mana, mengganggu
kehidupan orang-orang sekitar si Aa dari teman-teman terdekat, teman kerjaan,
bahkan sampai mantannya si Aa tak luput dari gangguan orang gila ini. Kok bisa?!
Bagaimana dia bisa tahu orang-orang di sekitar si Aa dan bisa melakukannya?! Entahlah,
namanya juga orang gila.. Eh mungkin terlalu kasar sebutan orang gila, orang
yang otaknya keselek mecin deh, memang sulit dipahami.
Ada lagi gak?! Ada! Dari dia yang sok-sok mengancam ingin loncat
dari lantai 20 tapi tetap ditemui si Aa agar tak jadi loncat dan jadi mayat. “Ah
klasik ini mah! Biasa deh gertak sambel aje, gula merah, buah, ama ulekannya gak
sekalian?!” (Ah ngerujak lagi pikirannya, maaf-maaf ya A dialognya saya tambahin itu kek lagi semacam kepingin
makan rujak). Sampai di mana tadi? Oh iya kamu gak keburu nebak lagi tapi saya
sudah ingat, walaupun itu klasik trik lama, tapi kan si Aa mikir “Ah, diemin
aje gertak doang-gak-pakai-sambal-nih ntar juga gak bakalan loncat. Kalaupun loncat,
doi loncat kepinginan sendiri kan bukan gue yang nyuruh, gak akan ada
hubungannya sama gue. Selow mariaaah”… “Eh wait,
isi HPnya terakhir pasti gue semua nih. Gak SMS, gak telp, waduh gawat! Gajah
makan kawat! Kalau dia loncat beneran, Polisi pas meriksa HPnya bisa gue yang
kena! Belum lagi kalau nanti gue digentayangin! Idupnya aje udeh nyusahin,
gimana matinye nanti kalau gentayangan?! Repot ah!” si Aa berubah pikiran dari yang
bodo amat sampai akhirnya memutuskan untuk menemuinya di gedung lantai 20,
tancap gas tanpa batas agar sampai tepat waktu, setidaknya pada saat dia sudah hampir
lompat, si Aa dengan sigap menangkapnya dari belakang. Persis seperti
di film-film. Benar saja sesampainya Aa di sana, dia sudah di lantai 20! Sedang asik
duduk-duduk bengong selonjoran di lantai, jauh dari ujung genteng yang katanya
sudah siap loncat. “Kan bener kata gue di awal, palingan kagak lompat! Ya ilah waaaaak!”
Kata siapa cukup sudah sampai di situ? Hari terus berganti, masalah masih
belum larut dan pergi malah masalah yang lain datang menghampiri. Awalnya selalu
menghubungi berusaha untuk menemui, namun tak semudah itu bisa menemui si Aa
ini. Sampai pada akhirnya ada teror-teror mencekam lewat telepon genggam. “Awas
lo nanti gue culik!”, culik… ba? Oke sorry sorry..
Lagi-lagi si Aa cuek dong, biasa deh bodo amat beginian mah gak
mempan. Namun setelah ditelaah lagi, si kampret ini bisa banget nih nyulik gue nih, kata si
Aa. Dengan kegilaan, fasilitas, dan ‘power’
yang dia punya, bukan tidak mungkin tiba-tiba di jalan ada yang menyergap si Aa
dari belakang, menutup kepala si Aa dengan kain hitam dan memasukannya ke dalam
mobil hardtop lewat pintu belakang. Macam di film-film lagi aja yakan, tapi
bener itu si sengkek (Eh asik yak panggilannya berubah-ubah) sekali pernah
nelpon si Aa pakai nomor yang gak dikenal, dan diangkatlah sama si Aa, mana tau
kerjaan yakan eh malah sialan. Gak ingat persis saya isinya gimana, tapi
seingat saya si Aa cerita kurang lebih gini: Si setress itu bilang “Aku habis nonton film (apa gitu judulnya
lupa), pokoknya di film itu si cewek mengikat si cowok di kursi dengan keadaan
telanjang, lalu dijilati, eh enggak-enggak. Lalu disayat-sayat menggunakan
pisau dan silet, lalu bekas sayatannya langsung ditetesi air jeruk nipis”. Ngilu
ya bayanginnya? Eh perih deng, eh perih bangat malah. Kok macam di film-film
lagi gitu ya?! YAKAN TUH SI CIPRIK EMANG NELPONNYE ABIS NONTON PELEM! Sorry
sorry capslocknya keteken, ini udah enggak kok. Sampai pada akhirnya sangat
mengganggu, si Aa ganti motor karena untuk jaga-jaga aja mana tahu nanti kan
sudah dikenali motornya, lalu disergap tiba-tiba. Wallahu alam…
Ada apa ya? Kok bisa serumit itu? Mungkin kalian masih melihat
tidak serumit seperti apa yang si Aa rasakan, ini karena proses penulisan yang
sudah dipersingkat dan tidak begitu detil saja. Maklumin saja, saya hanyalah orang yang ngaku-ngaku penulis padahal tulisannya kacrut sekali. Waktu terus berlalu, setelah
itu memang banyak perubahan-perubahan yang terjadi yang tak tertangkap logika. But,
life must go on...
Agustus 2014
Tambahan info aja kalau si Aa ini ada suka sama satu cewek yang
dari dulu dia kenal, kira-kira dari tahun 2012 akhir baru sempat semacam dekat.
Sampai dibela-belain kok waktu si Aa sedang berkompetisi di ajang pencarian
bakat salah satu stasiun TV swasta di awal tahun 2013, dia hadir untuk menonton
dan memberi dukungan langsung. Sayangnya, waktu doi nonton langsung si Aa malah
tereliminasi. Tau gitu sih nonton di rumah aje oy gak usah dateng hahaha
becanda ya ini ada hahaha nya kan… Maaf ya 'A becanda ini...
Singkat cerita, si Aa mulai suka dan dia mulai makin dekat dengan
si doi. Sampai pada akhirnya si orang beleguk di cerita di atas tadi datang
untuk mengacau itu, sepertinya si wanita pujaan hati Aa itu digangguin juga
deh. Sampai akhirnya kedekatan Aa dengaan wanita pujaannya itu renggang,
komunikasi pun sudah tak se-intens sebelumnya, untuk bertemu pun susah sekali. Tak
pernah bertemu sekalipun, dari 2013 sampai 2014 ini. Aa selalu memikirkannya, selalu ada
yang mengganjal dan menyesakkan hati saat mengingatnya bahkan saat hanya
mengingat namanya saja. Mungkin karena belum sempat mengutarakan perasaannya
juga kali ya, kasian kamu ‘A…
Ya, mari bicara mengenai tahun ini kawan. Tak seberwarna tahun kemarin memang, walau tahun kemarin warnanya terlalu acak-acakan dan lebih banyak gelapnya. Tahun ini terlalu monoton bahkan cenderung satu warna saja, entah terang atau gelap. Abu-abu, entah abu terang, gelap, atau misty…
Kembali ke wanita pujaannya Aa barusan, mungkin perasaannya Aa sekarang sudah tidak sama lagi dengan
perasaan yang dulu, namun hanya seperti harus ada yang disampaikan. Masalahnya
wanita ini selalu berlari-lari dalam pikiran Aa, kasian pikirannya Aa dibuat
lari-lari aja macam trek lari di GBK. Bahkan saat bulan Ramadhan kemarin, Aa meminta tolong kepada
temannya yang sedang melanjutkan studinya ke UK, di Bournemouth tepatnya. Untuk menitip belanjaan, entah kenapa terpikirkan untuk
beli titipan untuk sang wanita pujaan itu juga. Lalu titipannya sudah sampai
dengan selamat sentosa di tangan Aa, si Aa selalu mencoba menghubungi wanita itu dengan sekadar
menyapa via whatsapp karena via
telepon tak akan pernah diangkat, entah kenapa. Sapaan Aa kadang dibalas, kadang
tidak, dan lebih seringnya sih tidak. Hingga saatnya sedang dibalas, dan ingin berlanjut obrolan untuk sebuah pertemuan namun diakhiri dengan “Yailah
di-read doang nih kek biasanya… *elus
dada, dada miharja*. Padahal mungkin si Aa mengajak bertemu hanya ingin sekadar mengungkapkan perasaan yang tak sempat terucapkan dan memberikan barang itu langsung. Tak kunjung bertemu si Aa dengan wanita itu, akhirnya “Udelah
paketin aje via JNE. JNE oooh JNE… Kau mutiara hatiku~” Sorry sorry maksudnya
Jinny oh Jinny…
Bermodalkan alamat yang ada di CV wanita itu, Aa pun nekat
mengirimkan paketnya ke rumahnya tanpa konfirmasi sebelumnya. Sumpah nekat
sekali kamu ‘A, gimana coba kalau dia udah pindah? Lalu alamat yang kamu kirim
itu sampainya ke rumah Sumanto, ah sudah kelar deh dimakanin tuh sama Sumanto.
Eh kok bisa si Aa punya CVnya wanita ini? Iya waktu itu doi pernah sekali waktu tumben sekali ngehubungin si Aa duluan, untuk sekadar bertanya kalau si Aa
ada link lowongan kerja untuk dia atau enggak? Karena dia ingin resign dari
kantor lamanya. Setelah itu? Ya sudah, susah dihubungi kembali lah wanita itu…
Waktu terus berlalu, saya sebagai penulis acak kadul ini mulai
menyadari, ini tulisan macam apa ya? Macam tutul, tutul arwana, arwana maulana~
Semoga kalian tidak pusing membacanya,
selain gaya bahasanya yang tidak benar, dan cerita ini agak panjang juga. Padahal tadinya
saya mau nulis singkat aja lho...
Oke lanjut? Kalian semua kadaluarsaaaa, lanzuuuut~ *Pakai nada Aril NOAH*
Oke lanjut? Kalian semua kadaluarsaaaa, lanzuuuut~ *Pakai nada Aril NOAH*
Hari-hari menjelang ulang tahun si Aa pun tiba,
tidak ada persiapan khusus untuk ulang tahun mantan kesayangannya Aa. Selain trauma
gagalnya tahun lalu, memang si Aa sudah move on saja dari mantan kesayangannya
itu. Akhirnya move on juga ya kamu ‘A di tahun ketiga pasca berpisah dengannya.
Hanya sekadar ucapan standar via twitter dan LINE, setelah itu ya sudah. Saat hari
ulang tahun si Aa pun, mantannya itu tidak mengucapkan sama sekali, entah lupa
atau tidak ingin mengucapkan, atau tidak ingat sama sekali, atau lupa, atauah…
Wanita yang terakhir menghubungi si Aa saat kirimannya dari JNE sudah
sampai rumahnya dengan selamat pun, rasanya tidak ingat. Belum lagi gadis yang
suka tiba-tiba ada, tiba-tiba hilang (Lebih banyak hilangnya sih) Hmmm… Ingat sih tapi macam sebel-sebelan dulu gitu kata si Aa.. Sedih ya kamu ‘A, saya nulisnya sampai suka
kasihan sendiri ini bacanya.. Padahal si Aa tidak mengharapkan apa-apa, hanya
sekadar ucapan basa-basi saja sudah sangat cukup membuatnya bahagia.
Hai pembaca, kamu nungguin ya? Kali ini ada apa sih dengan 21 yang
ke 23 ini?! Sama, saya juga nungguin. Namun saya belum mendapat kabar detilnya
dari si Aa. Terakhir dia hanya bilang, “Hai Pak penulis acak kadul, ini masalah
terberat sepanjang hidup gua! Gua kira tahun lalu tuh udeh gile bener, taunya
ini lebih gila! Udah lama mata kagak becek, harusnya sih gua juga gak
mau. Tapi kek netes gitu aja, mana kucing gue juga tau-tau sakit, terus dapet kabar
dari sini begini bikin pala mau pecah, dapet kabar dari sana begina bikin biji
mau meledak! Ngeliat kondisi permasalahan lain yang belum kelar bikin ketek mau
muntah! Yailah ini kacau banget sumpah, masalah lo pada mah gak ada tai2nya sumpah! Gua rasa lo pun yang baca gak akan pernah ngalamin masalah kek gua gini. Tapi gue gak bisa berlarut-larut
tenggelam dalam semua ini. Gua harus selesein atu2, walopun belum ada yang
kelar nih. Sementara gua belum cerita sama siapa2 kecuali sama lo nih Pak
penulis kacrut, gua baru bisa mengusir kesedihan gua aja nongkrong2 sama
temen2 kampus pas gua ulang tahun, main futsal sama temen2 komunitas,
kumpul2 gak jelas aja sama temen2 tongkrongan, kumpul sama temen2 comic, temen2
mana aja, kumpul sama sepupu2, dll. Main game, nonton film, minum2, makan gak makan,
asik asikan, darat, laut, udara, kumpuuuuuul.. Ya pokoknya apa aja lah yang bikin gua seneng dan lupa sesaat. Tapi
walau begitu, ada kalanya lagi ada becandaan2 ceng2an sama temen2, gua tetep
gak bisa ketawa. Namanya lagi mumet, semua orang pasti ada titik sensinya lah,
gak selamanya bisa becanda ato dibecandain terus. Walaupun gua selalu coba cari senang2 terus,
karena begitu sampai di kamar nanti gua bakal sendirian, dan mulai mikirin
lagi. Jalan keluar apa yang harus gua lakuin biar semuanya selesei, semoga kelak akan selesei. Aamiin..."
Ya kurang lebih hanya segitu saja curahan hati si Aa kepada saya hai para pembaca, mungkin dia belum sanggup untuk menceritakan semuanya kepada saya. Apalagi kepada kalian. Saya yang mengaku penulis, penulis asal nulis yang penting nulis, pamit undur diri... Wasalam.
No comments:
Post a Comment